Banner

15 Dokter Sebagai Pahlawan Nasional (Refleksi Peringatan Hari Pahlawan dan Hari kesehatan Nasional)

Dr. dr. Muhammad Isman Jusuf, Sp.N
Departemen Kajian Sejarah Dan Kepahlawanan Dokter
Bidang Organisasi PB IDI

Di bulan November ini ada dua hari bersejarah yang diperingati secara berurutan yaitu Hari Pahlawan pada 10 November dan Hari Kesehatan Nasional pada setiap 12 November. Kedua peringatan hari besar tersebut merupakan momentum strategis bagi para dokter sebagai bagian dari tenaga kesehatan bangsa. Dokter berperan besar dalam menentukan pembangunan kesehatan nasional. Bekerja sebagai dokter adalah mengabdi kepada kemanusiaan dan menjadi pelayan masyarakat. Oleh karena itu, banyak tantangan yang harus dihadapi dan disikapi serta senantiasa harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, cinta-kasih, dan rasa bangga melayani ciptaan Tuhan. Para dokter telah bekerja dengan sungguh-sungguh dan memberikan pelayanan kesehatan terbaik, memberikan pelayanan kesehatan promotif-preventif dan kuratif-rehabilitatif, serta tulus ikhlas dan penuh pengabdian kepada masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air. Para dokter layak disebut sebagai pahlawan bangsa, pahlawan kemanusiaan, dan pahlawan kesehatan, karena telah berusaha sungguh-sungguh mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dan meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia yang sebaik-baiknya.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Pahlawan adalah anugerah atau gelar yang diberikan oleh pemerintah kepada seorang warga negara yang semasa hidupnya melakukan tindak kepahlawanan dan berjasa sangat luar biasa kepada bangsa dan negara. Yang dimaksud sebagai tindak kepahlawanan adalah perbuatan nyata yang dapat dikenang dan diteladani sepanjang masa bagi warga negara lainnya. Para dokter Indonesia senantiasa melakukan tindak kepahlawanan lewat trias peran dokter Indonesia yaitu: sebagai agent  of treatment, agent of development  dan agent of change.

Sebagai agent of change, dokter  dituntut untuk melakukan perubahan  di lingkungannya. Merubah  paradigma sakit menjadi paradigma  sehat, merubah cakrawala sempit  menjadi luas, merubah pola pikir  destruktif menjadi konstruktif dan  merubah mental teroris ke mental  religius. Kiprah dokter sebagai agent of  change telah dibuktikan, dimana  dalam setiap periode sejarah negeri  ini tidak terlepas dari peran para  dokter. Sebagai agent of development,  seorang dokter dituntut untuk  membangun kolaborasi dengan profesi  lain, membangun sinergisme dengan  pemerintah dan membangun kemitraan  dengan masyarakat dalam rangka  pembangunan bangsa dan negara. Kiprah dokter sebagai agent of  development dibuktikan dengan  keterlibatan para dokter sebagai  pengambil kebijakan dalam  pemerintahan. Sebagai agent of treatment, seorang  dokter dituntut untuk berkontribusi  dalam penyehatan bangsa mulai tahap  promotif, preventif, kuratif sampai  rehabiliatif.

Sejak pemerintah mulai menganugerahkan gelar pahlwan nasional pada tahun 1959 sampai saat ini, tercatat ada 15 orang pahlawan nasional yang berlatar belakang profesi dokter diantarnya dr.Sutomo (1961), dr.Ferdinand Lumban Tobing (1962), dr.Cipto Mangunkusumo (1964), dr.Muwardi (1964), Prof.dr.W.Z.Yohanes (1968), dr.Wahidin Sudirohusodo (1973), Prof.Dr.Suharso (1973), Prof.Dr.Abdulrachmaan saleh (1973), dr.Adnan Kapau Gani (2007), Prof.Dr.Mustopo (2007), dr.Johanes Leimena (2010), dr.Radjiman Wedyodiningrat (2013) dan Prof.Dr.Sardjito (2019). Suatu kebanggaan bagi kepengurusan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) saat ini bahwa pada tahun 2022 ada 2 orang dokter ditetapkan sebagai pahlawan nasional yaitu Dr.dr.H.R.Soeharto dan dr.Raden Rubini Natawisastra.

Pemberian anugerah pahlawan nasional merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap setiap warga negara yang telah memajukan dan memperjuangkan pembangunan bangsa dan negara demi kejayaan dan tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Bangsa Indonesia khususnya para dokter anggota IDI patut berbangga dengan kehadiran para dokter yang berjuang tanpa pamrih dengan tujuan utama untuk menjadikan bangsa ini merdeka dari penyakit, penindasan dan penjajahan. penganugerahan gelar pahlawan nasonal untuk para dokter akan menumbuhkan kebanggaan, keteladanan, kepatriotan, sikap kepahlawanan dan semangat kejuangan di internal profesi dokter. Meskipun gelar kepahlawanan yang diberikan tidaklah sebanding dengan pengorbanan yang ditunjukkan oleh para dokter pejuang tersebut,  minimal anugerah gelar pahlawan nasional yang disematkan negara dapat menjadi salah satu bentuk penghargaan atas jasa dan perjuangan mereka sebagaimana ungkapan yang disampaikan Bung Karno: "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa  pahlawannya".

Selamat Hari Pahlawan dan Hari kesehatan Nasional.

Bagikan Artikel Ini